Warkop DKI atau sebelumnya bernama Warkop Prambors,
merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dalam sejarah perjalanan dunia
lawak di Indonesia, bahkan dunia lawak Internasional. Saya yakin anda yang lahir sebelum tahun
2000-an, pasti tahu grup lawak yang memulai karier sebagai penyiar radio ini.
Kalaupun anda tidak tahu, itu berarti anda baru saja datang dari planet lain
yang letaknya jauh dari bumi, hehe. Grup yang memulai karier dari penyiar radio
Prambors pada tahun 70-an ini, menjelma menjadi legenda dunia lawak nasional
yang sangat melekat di hati pemirsanya. Warkop DKI hadir dengan lawakan dan
banyolan segar, menghibur, dan intelek, tanpa menyerempet unsur SARA . Grup ini
awalnya terdiri dari lima orang, yakni Rudi Badil, Nanu, Dono, Kasino, dan
Indro. Setelah sempat melejit dengan nama Warkop Prambors, grup ini merubah
nama menjadi Warkop DKI setelah wafatnya Nanu dan mundurnya Rudi badil. Embel-embel
DKI yang merupakan plesetan dari daerah khusus ibukota, sebenarnya merupakan
singkatan dari tiga personel tersisa, yakni Dono, Kasino, dan Indro.
Salah satu personil sekaligus pendiri Warkop DKI yang
menurut saya perannya sangat menonjol, adalah Om Kasino. Tanpa mengecilkan
peran para personil lain, untuk postingan kali ini saya mau menulis khusus
tentang Almarhum Om Kasino. Om Kasino mempunyai nama lengkap Kasino Hadiwibowo,
beliau lahir di Gombong, Kebumen 15 September 1950. Seperti para personil
Warkop lainnya (kecuali Indro, di Universitas pancasila), Om Kasino menempuh
pendidikan di Universitas Indonesia di Fakultas
Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu Administrasi Niaga, dan memperoleh gelar Drs. Salah
satu yang membuat Om Kasino terlihat lebih menonjol di antara para pelawak
nasional pada saat itu, adalah kemampuan seninya yang sangat komplit. Ibarat
pesepakbola, Om Kasino seperti Cristiano Ronaldo yang memiliki tendangan,
umpan, dan sundulan mematikan, baik kaki kanan maupun kiri.
Pelawak yang kerap disapa si seky (karena hidungnya pesek)
ini, selain memiliki kualitas lawakan kelas wahid, juga memilki sisi
musikalitas yang sangat tinggi. Banyolan lucu dan terkesan asal “njeplak” ini
yang membuat Kasino terkenal di seantero kampus sebagai tukang lawak kala itu. Hal
itu pula yang membawa Om Kasino masuk dunia siaran radio di mana Om Kasino
beserta para personel Warkop lain menciptakan acara obrolan santai dengan latar
warung kopi daerah pinggiran. Om Kasino kerap muncul dengan peran sebagai Mas
Bei (dengan logat jawa ngapak khas orang Kebumen), Sanwani (orang Betawi), Acing
(logat tiong hoa), Ketut (logat orang Bali), dan sebagai Buyung (orang Minang).
Acap kali dalam berbagai lawakannya baik di radio, saat stand up comedy, maupun
dalam film-film nya, beliau menyuguhkan lagu dengan musik dan lirik yang unik
dan menggelitik, dan lagu-lagu itu ditulis dan diciptakan sendiri oleh Om
Kasino dan para personel Warkop lainnya.
Satu lagi kemampuan Om Kasino yang tidak dimiliki para
pelawak lain kala itu adalah kemampuan multi bahasa yang dimiliki Om Kasino.
Selain Bahasa Indonesia, Om Kasino juga fasih dalam melantunkan berbagai
lawakan dalam bahasa inggris, belanda,india, tionghoa, dan tentu saja bahasa ibu Om kasino,
bahasa jawa ngapak khas daerah banyumasan. Hal ini juga pernah diakui sendiri
oleh satu-satunya personel Warkop DKI yang masih hidup, Om Indro, yang mengatakan
bahwa kemampuan multi bahasa Om Kasino
yang membuat para personel Warkop lainnya sangat mengagumi sosok yang meninggal
dunia karena kangker otak ini.
Berbeda dengan para pelawak jaman sekarang yang sering
melontarkan lawakan dengan meyinggung kekurangan fisik orang lain, lawakan Om
Kasino jauh lebih intelek dan berkelas. Selain lawakan yang mengkritik beberapa
kebijakan pemerintah kala itu, lawakan segar ala Om Kasino dan kawan-kawan acap
kali menggelitik kebiasaan salah kaprah warga masyarakat kala itu. Misal saja, ketika melamar kerja selalu ada syarat "diutamakan yang berpengalaman", lantas bagaimana junior seperti kami akan dapat pengalaman kalu tidak pernah diberi kesempatan, begitu cetusnya. Ada juga, istilah kesalahan teknis yang selalu jadi kambing hitam apabila ada sesuatu yang salah. Kenapa selalu teknis yang disalahkan, padahal kan teknis tidak tau apa-apa. Beberapa jargon dan lawakan beliau juga menjadi legenda dan populer bahkan
sampai saat ini. Anda tentu ingat dengan celetukan “jangkrik bos” yang muncul
di film CHIPS. Anda juga mesti tau ungkapan “emang gue pikirin”, “gundulmu”, “keong
racun”, “ora nana pendidikane blabar pisan”, “gila loe ndro”, dan masih banyak
lagi . Dan tentu anda pasti familiar dengan video nyanyian kode dan fakultas campuran yang sangat kocak dan beredar lusa di Youtube. Haha, ora nana pendidikane blabar pisan..
Satu lagi hal yang membuat saya kagum dengan kiprah Om Kasino, yakni kemampuannya mencampurkan manajemen administrasi dengan dunia lawak yang beliau tekuni. Om Kasino memang ditunjuk sebagai manajer keuangan dan administrasi dari grup lawak warkop, selain Om Dono yang mengurus masalah survey mengenai topic-topik yang hangat untuk diangkat dalam lawakan, Om Kasino lah yang berdiri di balik layar menentukan bahan mana yang layak diangkat, seperti apa ditampilkan, dan bagaimana biaya serta pelaksanaannya di lapangan. Hal ini pula yang membuat Om Kasino dan Warkop DKI sangat berbeda dengan grup lawak dan para comedian lain. Bahkan sampai saat ini belum saya temukan komedian sekomplit Om Kasino.
Satu lagi hal yang membuat saya kagum dengan kiprah Om Kasino, yakni kemampuannya mencampurkan manajemen administrasi dengan dunia lawak yang beliau tekuni. Om Kasino memang ditunjuk sebagai manajer keuangan dan administrasi dari grup lawak warkop, selain Om Dono yang mengurus masalah survey mengenai topic-topik yang hangat untuk diangkat dalam lawakan, Om Kasino lah yang berdiri di balik layar menentukan bahan mana yang layak diangkat, seperti apa ditampilkan, dan bagaimana biaya serta pelaksanaannya di lapangan. Hal ini pula yang membuat Om Kasino dan Warkop DKI sangat berbeda dengan grup lawak dan para comedian lain. Bahkan sampai saat ini belum saya temukan komedian sekomplit Om Kasino.
Memang saat ini ada beberapa komedian yang cukup kocak dan
bahkan sangat moncer di dunia perlawakan. Sebut saja Sule, Ajis Gagap, Olga,
dan sebagainya. Tapi mereka hanya sekedar melawak dan nyeplos sekenanya saja
sesuai alur cerita yang diatur. Bahkan untuk nama terakhir yang saya sebut,
sering kena cekal karena lontaran lawakan “basi” yang cenderung mendiskreditkan
kekurangan fisik orang lain. Ekspansi beberapa
pelawak ke dunia tarik suara seperti yang dilakukan Sule, menurut saya juga
hanya memenfaatkan “aji mumpung”, beda dengan Om Kasino yang menjadikan lagu
dan music sebagai bagian dari lawakannya yang terintegrasi satu sama lain.
Meski Om Kasino telah berpulang ke rahmatullah 16 Desember
1997 silam, beliau dan Warkop DKI nya tetap akan dikenang sebagai
legenda dunia lawak Indonesia. Meski saat ini hanya Om Indro satu-satunya
personil Warkop DKI yang tersisa, namun dengan tegas Om Indro mengatakan,
WARKOP DKI TIDAK PERNAH BUBAR dan
selamanya akan menghibur para penikmat dunia lawak Indonesia. Gila Loe Ndro……