p

Kamis, 25 Oktober 2012

Bisa Berkurban Karena Shalat Dhuha, Alhamdulillah


Alhamdulillah, itu satu-satunya kata yang bisa saya ucapkan. Sebuah niat yang telah saya utarakan dalam hati setahun lalu, akhirnya bisa terlaksana. Luar biasa, itu prolog yang paling tepat untuk ilustrasi apa yang terjadi pada saya di lebaran haji tahun ini.

Ya, alhamdulilllah, dengan tabungan sendiri tahun ini saya berhasil membeli satu ekor kambing untuk berkurban. Kurban yang pada awal niat saya akan dikurbankan untuk bapak saya, akhirnya saya niatkan untuk kurban diri sendiri setelah bapak dengan lugas menjawab pertanyaan saya untuk menerima kambing yang saya beli, “tahun ini kamu dulu saja, tahun depan kalau ada rejeki baru bapak dan ibu kurban bareng-bareng”, Insya Allah, Aamiin.

Keberhasilan berkurban tahun ini merupakan suatu berkah yang tak terkira. Mulai dari nol saya berusaha menabung, dan itu terasa berat mengingat status saya yang sebagai mahasiswa, bukan pegawai yang tiap bulan mendapat gaji dan upah. Pun sebagai mahasiswa, kiriman dari orang tua saya tidak pernah mencukupi seperti teman-teman saya pada umumnya. Jika teman-teman di kampus saya rata-rata mendapat kiriman tiap bulan 700ribu-1,5 juta, maka saya hanya mendapat sekitar 300ribu dari kakak saya, itupun tidak setiap bulan saya mendapatkannya. Sementara orang tua saya, sudah sejak awal saya kuliah saya sama sekali tidak mendapat kiriman dari mereka. Jadi,kiriman bersih saya hanya mendappat 300ribu dari kakak saya. Nah, untuk menopang biaya hidup selama kuliah, saya mencoba mencari sampingan dari mengajar privat, dan dari itu semua setiap bulan saya bisa menyisihkan 100-150ribu untuk menabung. Dan Alhamdulillah, sampai pada bulan dzulhijah ini, uang saya telah terkumpul dan bisa membeli satu kambing kualitas super yang saya niatkan untuk berkurban. Subhanallah.

Yah, tentu saja tidak cukup hanya dengan saya menabung dan bisa tercapai niatan saya ini. Adalah amalam shalat dhuha saya yang saya yakin telah menopang tercapainya niat saya ini. Adalah Allah yang telah menuntun saya untuk mengenal ustad Yusuf Mansur yang begitu getol mengajak para santrinya untuk melaksanakan shalat dhuha tiap hari. Bahkan beliau juga yang memiliki inisiatif melakukan gerakan shalat dhuha bersama seluruh Indonesia. Saya yang biasanya pelit untuk membeli buku, pun pada akhirnya rajin mengoleksi buku-buku karangan beliau, khususnya yang terkait shalat dhuha. Walaupun tidak bisa setiap hari saya menjalankan shalat dhuha ini, yah setidaknya dalam seminggu saya bisa mencapai 20 rakaat shalat dhuha. Dan hasilnya? Luar biasa, Allah benar-benar menjaga tabungan yang saya niatkan untuk berkurban itu. Satu pengeluaran besar tahun ini yang bisa menguras tabungan saya yakni wisuda. Tapi, Alhamdulillah 
 Allah menunjukan jalan pada saya yang pada akhirnya wisuda saya seperti digratiskan. Subhanallah.

Yap, ini bukan untuk pamer atau untuk menunjukan apapun yang memiliki tendnsi buruk kawan. Saya hanya ingin membagi pengalaman saya yang berharga dan semoga kawan-kawan bisa mengambil manfaat dari kisah saya. Namun, apapun kelebihan dan manfaat yang bisa diambil, itu semua datang dari Allah. Allahuakbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar